Dalam video musiknya, Isyana dan Rara mengatakan bahwa mereka mencoba untuk menggambarkan lagu Luruh dalam cara yang lebih bermakna dan relevan. Mereka mewujudkan itu dengan menggambarkan kesedihan bahkan kerisauan yang dialami orang-orang dengan cara masing-masing.
Mulai dari seorang wanita yang berada di dalam lift hanya menatap kosong, seorang wanita yang bersandar di atas tempat tidurnya, seorang pria di depan cermin kamar mandi, atau sekadar duduk di ruang tamu.
Sederhana tetapi penuh makna.
"Saya merasa bahwa ada saat-saat yang terbatas bagi kita untuk merenungkan kehidupan, yang tentu saja, termasuk kehidupan hidup kita. Lagu ini dan bagaimana ia divisualisasikan ke dalam video musik yang indah ini, bukan tentang perayaan kesedihan tetapi tentang menerima kehidupan apa adanya. Secara keseluruhan," tulis Rara dalam sebuah unggahan di Instagram.
Dia menambahkan, bahwa sama seperti cinta dan kebahagiaan, rasa sakit memberi kesempatan untuk belajar bahwa hidup tidak pernah sempurna dan mungkin seharusnya tidak pernah sempurna.
"Tidak ada pertumbuhan dalam kesempurnaan. Inilah yang perlu dipahami. Rasa sakit itu adalah bagian dari kehidupan, dan untuk merangkul rasa sakit, berusaha dan berjuang untuk melampauinya, adalah saat bagi kita untuk tidak hanya belajar dan tumbuh. Tapi sesaat bagi kita untuk mencintai diri sendiri dengan segala ketidaksempurnaannya," lanjutnya.
Tak luput, keduanya pun mengucapkan terima kasih pada setiap pihak yang terlibat atas kolaborasi mereka, termasuk sahabat dan kerabat dekat yang ikut membintangi video musik.
"Yang tak kalah penting, teman-teman dan keluarga kami yang begitu indah menggambarkan pengalaman manusia sehari-hari tentang kehilangan, duka cita, serta kesedihan," tulis Isyana.
[Gambas:Instagram] (agn/rea)
http://bit.ly/2QKd2QF
January 15, 2019 at 11:01PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2QKd2QF
via IFTTT
No comments:
Post a Comment