Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan berdasarkan survei lembaganya, hanya 0,2 persen responden yang memilih pasangan calon nomor urut 01 itu karena suka terhadap figur Ma'ruf Amin.
"Masih kecil sekali bagaimana faktor Ma'ruf sebagai cawapres menjadi insentif elektoral. Dari keseluruhan pemilih Jokowi-Ma'ruf hanya 0,2 persen yang katakan karena suka Kiai Ma'ruf," ujar dia di kantornya, Jakarta, Rabu (16/1).
Penyebabnya, kata Yunarto, ialah karena posisi Ma'ruf yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, sebagai penjaga Jokowi dari terpaan isu anti-Islam dan bukan sebagai pendongkrak suara."Kedua, ada faktor Jokowi unggul [dari lawannnya], jadi tidak perlu lagi memaksakan faktor baru sebagai pendongkrak, termasuk memaksakan faktor wakil sebagai pendongkrak," ucap dia.
Di pihak lain, lanjut Yunarto, dampak elektoral Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto masih lebih tinggi ketimbang Ma'ruf terhadap Jokowi. Sebanyak 2,5 persen mengaku memilih pasangan calon nomor urut 02 karena suka terhadap figur Sandiaga.
"Angkanya masih sedikit lebih besar dibandingkan dengan Kiai Ma'ruf ketika kita uji dalam insentif elektoral," ujar dia.Lebih lanjut, Yunarto mengatakan alasan responden memilih kedua pasang calon adalah karena sosok sang capres. Alasan yang paling banyak disebutkan pemilih Jokowi-Ma'ruf adalah karena kinerja Jokowi selama menjadi presiden dinilai bagus dan berpengalaman.
Sementara itu, tidak terlihat alasan dominan masyarakat di dalam menjatuhkan pilihannya terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, faktor karakter kepemimpinan yang tegas, berjiwa sosial tinggi, dan kesukaan terhadap Prabowo menjadi tiga alasan utama pemilih pasangan calon nomor urut 02 itu.
Dalam survei Charta Politika itu juga disebutkan bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan perolehan suara 53,2 persen, sementara pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh suara 34,1 persen.Diketahui, survei yang dilakukan yang dilakukan pada 22 Desember 2018-2 Januari 2019 itu menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan jumlah sampel 2.000 responden dan margin of error plus minus 2,9 persen serta pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(SAH/arh)
http://bit.ly/2QOX47X
January 17, 2019 at 12:27AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2QOX47X
via IFTTT
No comments:
Post a Comment