"Mencabut seluruh gelar yang diberikan kerajaan karena Thaksin divonis bersalah oleh Mahkamah Agung. Selain itu, dia meninggalkan kerajaan ini dan merupakan sikap yang sangat tidak patut," demikian isi sabda Raja Vajiralongkorn, seperti dilansir AFP, Minggu (31/3).
Sikap Raja Vajiralongkorn menjadi sinyal dia tidak rela jika kelompok pendukung Thaksin, melalui Partai Pheu Thai, menang dalam pemilu. Sehari sebelum pemilihan umum digelar, dia juga mengimbau supaya rakyat Thailand mendukung 'orang-orang baik' untuk mencegah kekacauan pemerintahan.
Raja Vajiralongkorn juga tidak setuju ketika kakaknya, Putri Ubolratana Rajakanya, dicalonkan sebagai kandidat perdana menteri oleh Partai Thai Raksa Chart.
Mahkamah Konstitusi Thailand lantas membubarkan Parta Thai Raksa Chart.
Angkatan bersenjata Thailand mengkudeta Thaksin pada 2006. Dia kemudian kabur ke luar negeri dua tahun kemudian ketika proses hukum terkait skandal korupsinya sedang berjalan.
Sang adik, Yingluck Shinawatra, kemudian terpilih menjadi perdana menteri pada 2011. Namun, nasibnya sama dengan sang kakak yakni dikudeta pada 2014.
Yingluck juga dibelit skandal korupsi skema pembelian beras. Dia juga tidak mengikuti proses hukum dan kabur ke luar negeri.
Akan tetapi, banyak pihak meragukan keabsahan hasil pemilu Thailand. Menurut kalangan pemantau pemilu, kuat dugaan proses pemungutan suara direkayasa demi memenangkan faksi pendukung junta militer. (ayp)
https://ift.tt/2UjEDOw
April 01, 2019 at 01:46AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2UjEDOw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment