Renault punya hasrat tinggi pada pasar otomotif Indonesia dan punya rencana bakal meluncurkan Triber. Namun 1,5 bulan menjelang pelaksanaan IIMS, Maxindo selaku distributor penjualan Renault di Indonesia justru membatalkan ikut IIMS 2019.
COO Maxindo Renault Indonesia Davy J Tuilan menyampaikan alasan tidak ikut serta dalam IIMS imbas dari rencana peluncuran Triber di India yang dijadwalkan pada Juli 2019. Kondisi itu praktis berdampak pada rencana Renault Indonesia.
"Karena rencana ada produk yang mau diluncurkan, tapi ternyata peluncuran (di India) mundur. Makanya kami tidak jadi ikut IIMS," kata Davy kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (9/4).Davy belum bisa memastikan lebih lanjut kapan low MPV yang disebut-sebut setara harga low cost green car (LCGC/mobil murah ramah lingkungan) itu akan masuk pasar otomotif dalam negeri untuk menemani line up Renault lainnya seperti Duster, hatchback Clio, dan sport utility vehicle medium Koleos.
"Kami ya gini karena peluncuran di Indonesia tergantung di India. Jadi terus terang saya belum bisa pastikan kapan. Tapi seandainya memungkinkan diluncurkan di Indonesia tahun ini ya tahun ini," ucap dia.
Davy mengatakan bahwa Triber bakal mengganggu segmentasi low MPV dan LCGC di Indonesia."Tapi yang jelas secara price akan beririsan dengan LCGC. Kalau kualitas lebih bagus banyak, ya kan mobil ini akan banyak fitur menarik," ucap dia.
Triber bakal dijejali sistem hiburan layar sentuh yang dapat terintegrasi dengan telepon genggam. Triber dibekali mesin yang sama dengan Kwid, yaitu tiga silinder 1.000 cc hanya tenaganya diseting lebih besar sekitar 7 tenaga kuda.
Terdapat dua pilihan transmisi, yakni lima percepatan manual dan lima percepatan otomatis. Pilihan mesin turbo akan tiba beberapa bulan pasca peluncuran.
(ryh/mik)
http://bit.ly/2Uq4K7j
April 09, 2019 at 09:30PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Uq4K7j
via IFTTT
No comments:
Post a Comment