Direktur BCA Santoso mengatakan data-data nasabah perseroan sebenarnya tidak mudah disadap meski masyarakat menggunakan VPN. Namun, ia mengaku pihaknya tak bisa memastikan kualitas sistem keamanan yang disediakan aplikasi VPN gratis.
Untuk itu, ia pun menyarankan masyarakat yang ingin mengakses mobile banking dan internet banking BCA tak menggunakan VPN gratis.
"VPN itu ibaratnya lorong. Nasabah mengirim data ke kami menggunakan lorong itu. Nah kami tidak tahu kualitas lorong itu bagus atau tidak? Jadi kalau ditanya soal VPN gratis, ya lebih baik jangan pakai VPN," ujar Santoso, seperti dikutip dari Antara, Kamis (23/5).
Kendati demikian, Santoso menegaskan pihaknya menggunakan sistem keamanan berlapis dalam penyelenggaraan perbankan digital. Dengan demikian, mobile banking dan internet banking perseroan, sebenernya tak mudah diretas.
"Sistem Teknologi Infromasi kami memiliki keamanan berlapis dan sudah diuji coba sedemikian kali," ujarnya.
Aplikasi penyedia VPN gratis mendadak menjadi incaran masyarakat dan laris manis diunduh di sistem teknologi Android dan iOS. Penyebabnya adalah pembatasan media sosial yang dilakukan pemerintah menyusul kericuhan 21-22 Mei 2019 di sejumlah titik di Jakarta.
Pemerintah memutuskan membatasi fitur unduh dan unggah foto atau video di aplikasi Facebook, Instagram, Twitter, dan WhatsApp. Hal ini dilakukan untuk menekan peredaran informasi palsu (hoaks) berisi provokasi terkait aksi massa di sekitar Kantor Bawaslu RI tersebut.
Akses yang terbatas ini membuat masyarakat berbondong-bondong mengunduh aplikasi VPN untuk mengakali pembatasan internet dari pemerintah. Sejak itu pula muncul pesan berantai melalui Whatsapp mengenai imbauan menggunakan VPN saat bertransaksi melalui "mobile banking" ataupun "digital banking". (Antara/agi)
http://bit.ly/2JCxFPp
May 24, 2019 at 02:18AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2JCxFPp
via IFTTT
No comments:
Post a Comment