"Kami telah mengeluarkan protes serius kepada AS," ucap seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, seperti dikutip AFP.
Pada Rabu (22/5), AS mengerahkan kapal perusak USS Preble dan kapal tanker minyak AL Walter S Diehl ke Selat Taiwan.
Beijing memandang setiap kapal militer asing yang melewati wilayah perairan yang diklaimnya, termasuk Selat Taiwan, sebagai bentuk pelanggaran terhadap kedaulatannya.
Doss juga menegaskan bahwa semua manuver dan interaksi yang dilakukan kedua kapalnya itu aman dan profesional.
Sementara itu, Taiwan menyatakan angkatan bersenjatanya terus memonitor pergerakan kedua kapal AL AS tersebut. Taipei menegaskan tidak ada hal-hal yang tidak biasa dilakukan kedua kapal AS itu selama melewati perairannya.
Taiwan menjadi salah satu ganjalan dalam relasi Washington dan Beijing selama ini selain masalah perang dagang dan klaim China di Laut China Selatan.
China memandang Taiwan sebagai wilayah pembangkang lantaran ingin memisahkan diri dari negaranya.
Beijing tak jarang mengancam memutus hubungan diplomatik dengan negara-negara yang memiliki relasi resmi dengan Taiwan dan di saat bersamaan juga berhubungan dengan Beijing.
Meski AS tak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, tapi di bawah Taiwan Relation Act, Negeri Paman Sam berkewajiban di bawah hukum membantu Taipei dalam hal pertahanan dan keamanan.
AS juga merupakan sumber utama persenjataan dan alat pertahanan Taiwan. Pentagon melaporkan AS telah menjual senjata senilai lebih dari US$15 miliar sejak 2010 kepada Taiwan (rds/has)
http://bit.ly/30B7cHm
May 24, 2019 at 01:55AM from CNN Indonesia http://bit.ly/30B7cHm
via IFTTT
No comments:
Post a Comment