Namun kenaikan harga tak berpengaruh pada keramaian Pasar Ciputat yang berada di ruas jalan provinsi, jalan haji Usman, Tangerang Selatan, Minggu (5/5). Keadaan ini justru berbeda dengan suasana Pasar Ciputat yang sepi di hari-hari biasa.
Pantauan CNNIndonesia.com, lalu lalang pembeli menyesaki Pasar Ciputat. Puluhan motor terparkir di luar pasar. Bahkan dua petugas satuan pengamanan (satpam) turut membantu lalu lintas di dalam pasar karena pembeli yang membawa masuk motornya ke dalam pasar.
Salah satu pedagang sayur, Imas (24), mengaku kenaikan harga untuk bawang dan cabai bukanlah hal baru jika menjelang puasa. Di tempatnya, Imas mengatakan harga bawang sudah naik sejak bulan Maret. Harga cabai sudah naik saat pemilu.
"Kalau bawang sudah cukup lama, naik dari bulan Maret akhir. Yang baru naik itu cabai tapi naik turun, naik turun, kalau cabai mulai naik dari pemilu," ujarnya saat ditemui CNNIndonesia.com.
Biasanya, satu kilogram harga bawang merah dijual Rp35 ribu, saat ini seharga Rp50 ribu. Untuk bawang putih bulat atau banci biasa dijual Rp60 ribu, sekarang menjadi Rp80 ribu per kilo.
Sedangkan bawang putih kating dijual Rp100 ribu per kilo dari biasanya Rp70 ribu. Untuk harga cabai keriting menjadi Rp40 ribu per kilo dari Rp30 ribu. Cabai rawit menjadi Rp50 ribu dari Rp40 ribu per kilo dan cabai merah menjadi Rp70 ribu dari biasanya Rp45-50 ribu.
Tak hanya cabai dan bawang, Imas mengatakan harga timun pun sudah naik mulai dari hari ini. Timun yang biasanya dijual Rp12 ribu per kilo menjadi Rp17 ribu. Namun Imas tak kaget dengan kenaikan harga tersebut. Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan tahunan yang tidak dapat dihindari oleh para pedagang.
"Ini biasa tiap tahun begini, masih bisa naik lagi dua minggu sebelum Lebaran biasanya, tapi enggak tahu kalau tahun ini," tuturnya.
Foto: CNN Indonesia/Aini Putri
|
Imas mengaku tak sedikit pembeli yang mengeluh kepadanya soal kenaikan harga. Namun para pembeli tak bisa menolak untuk membeli bawang dan cabai yang menjadi kebutuhan memasak mereka.
Kios Imas berjualan sendiri tidak sepi dari pembeli. Silih berganti ibu-ibu membeli sayur mayur yang dijualnya. Tak sedikit juga ibu-ibu yang membeli bawang dan cabai serta timun.
Sambil melayani pembeli, Imas mengaku jika bukan karena bulan puasa dan jelang Lebaran situasi pasar Ciputat terbilang sepi. Meskipun saat ini harga naik tetapi jumlah pembeli sembako tidak berkurang di kiosnya.
"Kalau hari-hari biasa kita yang butuh (pembeli) tapi kalau sekarang ini pembeli yang butuh kita," ucapnya.
Salah satu pembeli di kios Imas mengaku harga bawang saat ini tidaklah bersahabat di dompet ibu rumah tangga. Namun tidak bisa ditolak, dia memang butuh untuk membeli bahan-bahan tersebut sebagai bahan masakan.
"Biasanya Rp6 ribu-Rp7 ribu saya dapat seperempat tapi sekarang Rp13 ribu baru dapat seperempat, keberatan banget tetapi kita tetap butuh," ujarnya.
Tak hanya Imas yang merasakan kenaikan harga. Perempuan bernama Adi (61) pedagang ayam potong, dan Asep (35) pedagang daging sapi, juga mengalami kenaikan harga pada jualannya.
Adi mengaku seekor ayam bisa dijual Rp40- Rp45 ribu dari harga Rp30-35 ribu. Namun selama 26 tahun dirinya berjualan ayam, kenaikan harga juga bukan hal baru jika mendekati puasa dan Lebaran.
Adi mengaku kenaikan harga ayam sudah terjadi sejak seminggu belakangan. "Biasa naik jelang Lebaran, Tahun Baru, Idul Adha, hari raya, kalau hari-hari biasa mah murah," ujarnya.
Adi mengaku jika hari biasa dia mengambil keuntungan Rp2 ribu per ekor, jelang Lebaran ini hanya Rp1 ribu keuntungan yang diambilnya. Meski demikian, penjualan justru lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa.
Biasanya dalam satu hari Adi hanya menyiapkan 15 ekor ayam. Sekarang dia bisa menjual hingga 80 ekor sehari.
"Kalau hari biasa 15 ekor. Ibu hari ini jualannya 80 ekor, mulai dari jam 06.30 WIB sekarang (09.30 WIB) sudah 40 ekor ada (terjual), tinggal separuhnya," tuturnya.
Namun, kata Adi, harga akan kembali normal selepas Lebaran.
Sementara itu, Asep yang berjualan daging sapi mengaku kenaikan harga tidak terlalu tinggi. Sekarang sekilo daging sapi bisa dijual Rp120 hingga Rp125 ribu dari Rp110-115 ribu. Namun harga daging sapi masih bisa naik lagi dalam waktu dua minggu sebelum Lebaran.
Meski naik, Asep mengaku senang karena pembeli justru meningkat dibandingkan hari biasa. "Biasanya naik berkala, tapi pembeli meningkat karena hari biasa kan sepi. Pasti (naik harga) puncaknya mau Lebaran," kata Asep.
(gst/ain)http://bit.ly/2LnJB9F
May 05, 2019 at 08:27PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2LnJB9F
via IFTTT
No comments:
Post a Comment