Sidang isbat menjadi cara pemerintah dalam menentukan awal bulan Ramadan 1440, meskipun, di beberapa wilayah umat Islam ada yang telah lebih dulu melaksanakan ibadah puasa.
Sidang dilaksanakan di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama Jln MH Thamrin pada pukul 17.00 WIB. "Acara akan dimulai dengan pemaparan posisi hilal awal Ramadan oleh Tim Falakiyah Kementerian Agama," kata Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Jumat (3/5).
Usai pemaparan, ba'da magrib Kemenag juga akan melaporkan hasil data hisab dan pantauan rukyatul hilal yang telah dilakukan oleh Tim Kemenag di seluruh Indonesia.
"Kita melakukan pantauan Rukyatul Hilal di 102 titik di Indonesia," tuturnya.
Berdasarkan hasil tersebut, sidang yang terdiri dari unsur Kementerian Agama, DPR, MUI, Ormas-ormas Islam, serta perwakilan negara sahabat, akan memutuskan kapan dimulainya awal Ramadan. Proses sidang ini akan dilaksanakan secara tertutup.
"Keputusan sidang itu akan disampaikan dalam Konferensi Pers yang dilakukan oleh Menteri Agama, DPR, serta MUI. Kita jadwalkan pukul 19.00 sudah bisa dilakukan konferensi pers," ujar Amin.
Sidang juga akan dihadiri Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Selain itu ada juga Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, dan pakar falak dari berbagai ormas Islam.
Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan 1440 hijriah jatuh pada 6 Mei 2019. Itu ditetapkan berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
"Ijtimak jelang Ramadan 1440 H terjadi pada hari Ahad Kliwon, 5 Mei 2019 pukul 05:48:25 WIB," demikian nukilan maklumat PP Muhammadiyah.
(ani/ain)http://bit.ly/2Wui3k8
May 05, 2019 at 07:49PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Wui3k8
via IFTTT
No comments:
Post a Comment