Pages

Tuesday, July 2, 2019

Menakar Kepatutan Beasiswa bagi Youtuber

ANALISIS

CNN Indonesia | Rabu, 03/07/2019 07:56 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat menilai munculnya program beasiswa khusus kreator Youtube merupakan bentuk apresiasi universitas di abad ke-21 di mana perkembangan teknologi semakin pesat.

"Tradisi jalur prestasi kita kan hanya yang jelas olahraga, mungkin ini bentuk dari usaha apresiasi di abad ke-21," kata pendidikan sekaligus peneliti di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) Nisa Felicia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (2/7).

"Selama ini jalur prestasi yang ada memang prestasi yang kovensional seperti olahraga, seni lalu akademik misalnya olimpiade. Kalau sekarang memang ingin lebih kontekstual bahwa konten kreator ibaratnya suatu pencapaian juga," lanjutnya.

Program beasiswa untuk Youtuber ini juga dinilai Nisa sebagai sebuah gebrakan yang menarik dan menimbulkan motivasi positif bagi siswa-siswi yang masih duduk dibangku sekolah untuk membuat keahlian seperti menjadi Youtuber.


Perlu standar
Ilustrasi Youtuber(CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Namun, hal yang perlu diperhatikan menurut Nisa ialah universitas terkait harus merinci kriteria yang jelas untuk para Youtuber yang mendaftar beasiswa itu seperti konten video yang disajikan. Sebab, fenomena Youtuber saat ini dinilai belum memenuhi standar yang jelas, apakah termasuk bakat atau bukan.

Pada dasarnya, sebagai pengamat pendidikan, Nisa mengapresiasi langkah universitas yang membuka beasiswa untuk Youtuber karena menganggap menjadi konten kreator adalah sebuah bakat atau keterampilan diri.

"Kalau buat saya, boleh-boleh saja karena universitas merasa itu [Youtuber] adalah suatu bakat, keterampilan diri karena untuk membuat konten kan pasti perlu ada keahlian," tuturnya.

Senada dengan Nisa, pengamat pendidikan dari Advisor Paramadina Institute for Education Reform Mohammad Abduhzen menilai program beasiswa khusus Youtuber itu bagus tetapi harus ada dasar akademiknya dan relevan dengan keahlian calon penerima beasiswa.

"Saya rasa bagus tetapi tentu harus ada basis akademiknya dan relevan dengan kecakapan yang dimiliki para Youtuber itu," tulis Abduhzen melalui pesan singkat yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (2/7).

Selain merinci syarat dan ketentuan saat menyeleksi para Youtuber, Nisa juga menyebut universitas perlu memikirkan penempatan jurusan yang tepat. Pasalnya, biasanya mahasiswa dari jalur prestasi diharapkan bisa membawa nama baik buat universitas dengan keahlian yang dimiliki.

"Mereka ini mau masuk ke jurusan yang bagaimana? Mau studi apa? Misal saya dulu masuk universitas dari jalur atlet, jalur atlet itu diharapkan bahwa universitas akan mengangkat nama kampus pada saat pertandingan. Kampus pasti punya ekspektasi tinggi tertentu ke mereka," jelas Nisa.

[Gambas:Video CNN] (din/eks)

1 dari 2

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2JjGfQB
July 03, 2019 at 02:56PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2JjGfQB
via IFTTT

No comments:

Post a Comment