Day tiga kali terjatuh dalam laga lawan Charles Conwell, Sabtu (13/10), yaitu pada ronde keempat, kedelapan, dan kesepuluh di Wintrust Arena, Chicago.
Pada momen pukulan KO terakhir, bagian belakang kepala Day menghantam kanvas dan wasit langsung menghentikan pertandingan. Tim medis langsung masuk ring dan membawa Day yang sudah tidak sadar ke rumah sakit.Di rumah sakit, Day dinyatakan berada dalam kondisi koma dan kemudian menjalani operasi di bagian otak. Namun setelah empat hari berjuang, Day dinyatakan meninggal dunia.
Patrick Day langsung ditandu keluar ring saat kalah KO di akhir pekan lalu. (Photo by Dylan Buell / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)
|
DiBella menyebut Day adalah sosok petinju yang lahir dari keluarga berkecukupan sehingga pilihan menjadi petinju bukan berlatarbelakang ekonomi.
"Patrick Day tak perlu bertinju [karena uang]. Dia datang dari keluarga yang bagus [secara ekonomi], dia pintar, berpendidikan, dan punya nilai yang bagus untuk membuatnya bisa hidup berkecukupan," kata DiBella.
[Gambas:Video CNN]
"Dia memilih bertinju dengan mengetahui bahwa setiap petarung akan menghadapi risiko setiap ia melangkah ke ring. Tinju adalah hal yang sangat dicintai oleh Pat. Tinju adalah jalan yang diinginkan Patrick Day untuk menginspirasi banyak orang dan sesuatu yang membuat dirinya merasa hidup," ucapnya menambahkan.
Patrick Day memiliki rekor 17(6KO)-4-1 dalam kariernya sebagai petinju. (ptr)
https://ift.tt/2nRW9Lv
October 17, 2019 at 02:39PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2nRW9Lv
via IFTTT
No comments:
Post a Comment