"Beberapa saat lalu, saya menginformasikan presiden bahwa saya menyerahkan mandat saya untuk membentuk pemerintahan," kata Netanyahu melalui video yang diunggah di laman Facebook resminya pada Senin (21/10).
Netanyahu kemudian menyalahkan Presiden Israel, Reuven Rivlin, karena memberikan waktu terlalu singkat baginya untuk membentuk pemerintahan, yaitu 28 hari.
Koalisi tempat Gantz bernaung, Biru dan Putih, pun langsung bergerak. Mereka berharap dapat mengumpulkan dukungan yang cukup sebelum tenggat waktu berakhir.
"Waktunya sudah tiba dan sekarang waktunya beraksi. Biru dan Putih bertekad membentuk pemerintahan liberal bersatu, dipimpin Benny Gantz, yang dipilih oleh rakyat Israel bulan lalu," demikian pernyataan Biru dan Putih.
Gantz pun diperkirakan bakal kesulitan membentuk koalisi baru. Koalisinya saat ini, Biru dan Putih, dianggap sudah maksimal dan sejumlah kubu kuat berbasis agama diperkirakan bakal langsung mundur.
Kisruh pembentukan pemerintahan baru ini kembali mencuat ketika komite pemilihan umum Israel mengumumkan bahwa hasil akhir pesta demokrasi terakhir memberikan kemenangan tipis bagi Biru dan Putih dengan perolehan 33 kursi di parlemen.
[Gambas:Video CNN]
Menyusul di belakangnya partai pimpinan Netanyahu, Likud, dengan perolehan 32 kursi dari 120 kursi parlemen yang diperebutkan.
Dengan perolehan kursi tersebut, tak ada kubu yang berhasil meraup mayoritas parlemen sehingga Likud bersama Biru dan Putih harus menggelar negosiasi untuk membentuk pemerintahan bersama.
Netanyahu dan Gantz sendiri sudah diberikan waktu untuk bernegosiasi. Namun, Gantz menolak dan memberikan kesempatan bagi Netanyahu untuk bergerak terlebih dulu.
Jika semua upaya gagal, presiden berhak memberikan mandat kepada parlemen untuk memilih langsung salah satu calon. Selain itu, presiden juga berwenang untuk menggelar pemilu ulang. (has)
https://ift.tt/32CTepc
October 22, 2019 at 02:10PM from CNN Indonesia https://ift.tt/32CTepc
via IFTTT
No comments:
Post a Comment