Namun dari banyak mobil dan motor yang meluncur, ada beberapa model yang terbilang tidak sukses di pasar. Ubahan desain yang diharapkan menuai pujian, justru sebaliknya, yaitu mengundang cibiran bahkan hujatan dari banyak orang.
Dari puluhan kendaraan yang diluncurkan sepanjang tahun ini, CNNIndonesia.com merangkum beberapa di antaranya tak mampu mendulang emas.
Datsun Cross tersedia tipe transmisi manual dan CVT. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
|
Datsun Cross
Desain Datsun Cross versi produksi biasa saja. Jauh dari konsep compact SUV (Sport Utility Vehicle). Eksterior Datsun Cross seperti Datsun Go+ yang dijejali bodykit.
Fitur yang ditawarkan juga biasa aja, lalu tak sesuai dengan harganya. Harga Datsun Cross transmisi manual Rp161,49 juta, sedangkan Datsun Cross transmisi CVT dijual Rp173,99 juta.
Dibandingkan dengan Wuling Confero, jelas mobil Jepang itu kalah bersaing. Tak heran konsumen lebih memilih Confero yang menawarkan kabin penumpang lebih luas dengan harga lebih terjangkau.
Melirik data Gaikindo, penjualan wholesales Datsun Cross cuma 2.286 unit untuk periode Maret-November 2018. Meski menyingkirkan status 'mobil murah dan harga terjangkau' (LCGC), Datsun Cross tak mampu bikin silau konsumen.
Nissan Livina Special Version. (Foto: Dok. Nissan.co.id)
|
Grand Nissan Livina Special Version
Rasanya miris melihat Grand Livina terus-terusan memudar dan yang bisa dilakukan Nissan Motor Indonesia cuma facelift, facelift, dan facelift. Di Indonesia, Grand Livina sudah berusia lebih 10 tahun, namun generasi baru tak pernah datang.
Pada Maret lalu, NMI lagi-lagi mencoba memperpanjang umur Grand Livina dengan menawarkan varian baru, Special Version. Upaya NMI patut diapresiasi agar MPV medium ini tetap muncul di permukaan, namun kemunculan Special Version kesannya seperti satu jenis Grand Livina yang cuma gonta-ganti produk aksesori tempelan lantas dijual dengan nama berbeda.
Sejak meluncur pada 2007, Grand Livina pernah mencapai kejayaan dalam hal penjualan, yakni terjual 35 ribu unit pada 2013. Namun setelah itu angka penjualannya gradasi hingga pada Januari - November 2018 hanya 2.279 unit.
NMI terkesan seperti tanpa didukung prinsipal untuk generasi baru. Sampai benar-benar kenyataan model baru yang menggunakan platform Mitsubishi Xpander lahir, Grand Livina salah satu terburuk dalam versi kami.
Suzuki GSX-R150 dan Suzuki GSX-S150 saat pertama kali dikenalkan di Indonesia. (Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
|
Suzuki GSX S-150
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan GSX-S150 warna baru. Namun lagi-lagi tak bisa 'menipu' selera konsumen. Selama desainnya masih menyusahkan untuk boncenger atau penumpang belakang, GSX-S150 berlabur warna baru tak akan dilirik penggila roda dua dalam negeri.
Strategi Suzuki menyodorkan warna baru bukan toleransi bagi konsumen untuk menyukai naked bike menengah itu.
Suzuki mencoba melahirkan Suzuki GSX-S150 fitur 'Keyless Ignition System'. Celakanya cara itu dianggap aneh. Suzuki seakan kehilangan akal bagaimana mendongkrak citra pesaing Yamaha V-Ixion dan Honda CB150R Streetfire. Ide yang ditawarkan tetap 'dibantai' habis-habisan oleh penikmat roda dua.
Namun paling mencuri perhatian adalah mesin 150 cc Double Over Head Camshaft (DOHC), water cooled, transmisi 6-speed. Mesin 'real' DOHC itu boleh diacungi dua jempol untuk urusan performa.
Sampai akhirnya SIS meluncurkan GSX150 Bandit sekitar tiga bulan lalu. Motor itu hadir atas keluhan konsumen pada desain jok GSX150 yang terlampau tinggi untuk penumpang belakang.
GSX150 Bandit menyodorkan jok lebih 'manusiawi' untuk boncenger. Selain itu, Suzuki juga menyempurnakan tinggi motor yang diklaim untuk kenyamanan pengendaraan. (mik)
http://bit.ly/2Q4M3yO
December 27, 2018 at 11:30PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Q4M3yO
via IFTTT
No comments:
Post a Comment