Seperti dilansir AFP, Kementerian Luar Negeri China mengatakan Beijing mengikuti perkembangan perkara ini dan meminta pengaturan waktu kunjungan konsulat dalam waktu dekat.
Kedutaan China di sana juga meminta Polandia memastikan Wang tetap mendapatkan hak serta perlakuan kemanusiaan dan keamanan. Wang ditangkap Kamis lalu (10/1) bersama seorang warga Polandia yang berprofesi spesialis bisnis siber.
Juru Bicara Layanan Khusus Polandia Stanislaw Zaryn mengatakan apartemen dan tempat kerja keduanya telah digeledah. Warga negara Polandia yang ditangkap diduga bekerja untuk beberapa lembaga negara.
"Keduanya diduga bekerja bagi China untuk merugikan Polandia," kata Stanislaw Zaryn.
Penangkapan Wang kembali menjadi sebuah kemunduran bagi Huawei. Bulan lalu, Kepala Keuangan perusahaan, Meng Wanzhou ditahan di Kanada atas permintaan Amerika Serikat atas tuduhan melanggar sanksi Iran.
Jaksa AS menuduh Meng menyesatkan sejumlah bank atas transaksi terkait Iran dan menempatkan beberapa bank pada risiko melanggar sanksi di AS.
Tak lama setelah itu, dua orang Kanada ditahan di China dengan alasan keamanan nasional. Hal ini kemudian dinilai sebagai pembalasan kasus penangkapan Meng Wanzhou.
Kejadian ini kemudian memicu lonjakan patriotisme di China. Perusahaan mendorong staf membeli ponsel Huawei dan beberapa perusahaan bahkan menawarkan karyawannya membelikan ponsel itu.
Pada Desember 2018, Huawei berharap melihat peningkatan 21 persen pendapatan meski mendapat perlakuan 'tidak adil' di seluruh dunia. Beberapa negara telah melarang Huawei masuk ke sana.
Salah satunya adalah BT, penyedia ponsel terbesar di Inggris, mengatakan akan menghapus seluruh peralatan Huawei dari jaringan selularnya atas alasan keamanan. Langkah serupa juga diikuti Australia dan Selandia Baru. (chri/chs)
http://bit.ly/2Cgfklh
January 12, 2019 at 08:52PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Cgfklh
via IFTTT
No comments:
Post a Comment