Berbeda dengan laga babak pertama hingga babak semifinal yang harus diakhiri dengan rubber game, Fitriani hanya butuh dua gim untuk memastikan kemenangan pada laga puncak.
Rapi dalam bertahan dan menyerang dengan tidak terburu-buru membuat Fitriani sulit dimatikan Ongbamrungphan.
Fitriani menjadi salah satu pilar Indonesia pada Asian Games 2018. (ANTARA FOTO/INASGOC/Hadi Abdullah)
|
1. Fitriani mencapai final untuk kali pertama sejak Indonesia International Challenge 2016.
2. Thailand Masters 2019 menjadi gelar juara kedua yang diraih Fitriani setelah pada final Indonesia International Challenge mengalahkan Hanna Ramadini.
3. Fitriani menjadi pebulutangkis tunggal putri pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar grand prix atau world tour setelah Lindaweni Fanetri yang menjadi kampiun dalam kejuaraan Syed Modi International 2012.
Indonesia memiliki satu gelar dari Thailand Masters 2019 sama seperti Singapura dan Thailand. Sementara Malaysia meraih dua gelar.
5. Pada 2018, capaian terbaik Fitriani hanya mencapai babak perempat final dalam empat turnamen. Sementara pada 2017, pebulutangkis kelahiran Garut itu mampu mencapai tiga kali babak semifinal.
6. Fitriani mengalahkan dua pebulutangkis unggulan dalam perjalanan meraih gelar juara Thailand Masters, yakni unggulan pertama Nitchaon Jindapol pada babak kedua dan Ongbamrungphan yang merupakan unggulan kedelapan pada babak final. (nva)
http://bit.ly/2H9zoeP
January 14, 2019 at 02:32AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2H9zoeP
via IFTTT
No comments:
Post a Comment