Sasis Xenia 2019 tetap menggunakan jenis unibody yang menyatukan ladder frame pada bagian tengah ke depan dan separuh ke belakang merupakan monokok. Sasis ini juga digunakan kembarannya, Toyota Avanza, serta dipakai pada model lebih besar yaitu Toyota Rush dan Daihatsu Terios.
Product Planning Division Research and Development (RnD) ADM Ryan Ferdiean Tirto menjelaskan saat peluncuran Xenia 2019 di Tangerang, Selasa (15/1), serupa sasis, ketebalan bodi juga sama seperti model lama yang berarti juga berlaku persis pada Avanza. Ketebalan bodi Xenia 2019 yaitu sekitar 0,5 mm dan 0,7 mm.
"Ketebalan tidak sama rata, karena tiap-tiap titik ada bedanya, kisarannya segitu," jelas Ryan.
Selain sasis dan ketebalan bodi yang sama, dimensi Xenia 2019 juga tidak berubah. Panjangnya tetap, yaitu 4.190 mm, lebar 1.660 mm, dan tinggi 1.695 mm. Sedangkan jarak bodi terendah dengan tanah yakni 200 mm.Sedikit perubahan ada pada tingkat kesenyapan dijelaskan lebih baik sebab sudah ada perbaikan pada peredaman dan area knalpot.
Penyempurnaan dengan kadar lebih yang sudah dilakukan ADM berada di sektor suspensi. Menurut Ryan, proses utak-atik di sektor tersebut telah menambah kenyamanan saat mengemudi dan dikatakan lebih stabil.
Pengembangan suspensi diketahui sudah dilakukan tanpa mengubah spesifikasi dasar bagian kaki-kaki. Xenia 2019 tetap menggunakan suspensi depan MacPherson struts dengan per keong plus stabilizer, sedangkan di belakang 5-link, rigid axle, dengan per keong.
Dijelaskan juga, bagian alas bodi Xenia telah diperkuat untuk membuatnya lebih kaku demi mengejar stabil.
Ryan lanjut menjelaskan, pengembangan lain telah dilakukan pada sektor kemudi, di bagian Electric Power Steering (EPS). EPS disebut telah diseting memudahkan kontrol saat mobil melaju pelan dan tetap stabil pada kecepatan tinggi.
Pilihan Mesin BaruXenia 2019 punya opsi mesin baru, 1.500 cc, yang belum pernah ada sepanjang sejarah 15 tahun. Mesin 1.500 cc itu sebenarnya bukan barang baru karena sudah digunakan sebelumnya pada Avanza.
"Jadi sama saja mesin ini seperti punya Veloz atau Rush," kata Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra.
Amelia mengatakan bahwa Xenia 1.5 memakai mesin berkode 2 NR-VE, DOHC, Dual VVT-i, yang bertugas menyuplai 102,5 tenaga kuda maksimal pada 6.000 rpm dan 136,3 Nm torsi maksimal pada 4.200 rpm. Seluruh kemampuan itu disalurkan ke kedua roda belakang.
Mesin lama Xenia, 1.300 cc, tetap digunakan dan tidak ada perubahan signifikan. Mesin 1.300 cc dan 1.500 cc Xenia 2019 sudah memenuhi standar emisi Euro IV.
Amelia menambahkan tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN pada Xenia 2019 mengalamai peningkatan, dari 93 persen jadi 95 persen.
"Kenaikan TKDN berasal dari bodi, interior, dan mesin juga," kata Amelia. (ryh/fea)
http://bit.ly/2HewHIP
January 16, 2019 at 06:44AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2HewHIP
via IFTTT
No comments:
Post a Comment