Saya kebetulan berkesempatan mengikuti workshop yang digelar salah satu produsen telepon genggam di kota Istanbul dan Bursa pada pertengahan Maret lalu. Bursa menjadi kota tujuan pertama rombongan kami.
Letak kota ini hanya berjarak sekitar 150 km dari Istanbul. Perjalanan ke Bursa dari Istanbul membutuhkan waktu sekitar dua jam menggunakan mobil, dengan syarat kondisi jalan tak macet.
Sepanjang perjalanan dari Istanbul menuju Bursa, terlihat hamparan perkebunan bunga yang di dominasi Sakura dan Lavender.
Tugrul Turnali, pemandu kami yang fasih berbahasa Indonesia menjelaskan pemerintah Turki memang belakangan tengah giat mengembangkan wisata perkebunan bunga untuk mendorong pariwisata di negara tersebut.
Sebagian pasarnya adalah warga Indonesia yang kerap berwisata ke Turki sambil menunaikan ibadah umrah.
Kami sampai di kota Bursa tiga jam kemudian akibat kondisi jalan yang tak bersahabat. Sesampai di hotel, hari sudah mulai gelap. Perjalanan di kota Bursa sendiri baru akan dimulai pada keesokan harinya.
Tujuan utama kami menuju kota Bursa adalah Pegunungan Uludag yang terkenal dengan salju abadinya. Jarak antara pusat kota Bursa ke pegunungan Uludag hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Dalam bahasa Turki, Uludag berarti besar. Ketinggian gunung ini mencapai 2.543 meter atau sekitar 8.343 kaki di atas permukaan laut.
Pada musim dingin, salju menutup hampir seluruh wilayah pegunungan ini. Namun, karena musim dingin sudah berakhir dan mulai memasuki musim semi, salju tak tampak di bagian bawah pegunungan ini. Untuk itu kami harus menjangkau bagian atas pegunungan untuk tetap bisa memijak salju.
Tak perlu bersusah payah untuk menjangkau bagian atas Pegunungan Uludag. Turis bisa menaiki kereta gantung yang tersedia atau populer dengan sebutan teleferik.
Biaya untuk naik kereta ini sudah mencakup biaya tiket masuk kawasan wisata sebesar 45 lira (sekitar Rp120 ribu). Kereta gantung ini konon merupakan yang terpanjang di dunia Panjangnya sekitar 8,3 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Ini bukan pertama kali pertama saya menaiki kereta gantung, tapi jalur yang panjang dan beberapa bahkan cukup curam membuat jantung berdetak lebih kencang. Namun, semua terbayar dengan pemandangan indah kota bursa dari atas serta hamparan Pohon Cemara yang masih meranggas.
Dalam perjalanan ke atas saya sempat khawatir suhu udara akan sangat dingin. Meski musim semi, suhu udara di Pegunungan Uludag biasanya bisa berkisar 6-13 derajat Celcius tetapi dapat terasa hingga -1 derajat Celcius.
Tapi ketika kereta gantung saya berhenti dan pintu kereta terbuka, suhu udara cukup nyaman meski tak juga bisa dibilang hangat. Saya dan beberapa teman bahkan tak merasa terlalu perlu menggunakan sarung tangan.
Kereta gantung yang melintasi Pegunungan Uludag. (CNN Indonesia/Agustiyanti)
|
Di Pegunungan Uludag, terdapat beberapa aktivitas yang bisa dilakukan, mulai dari bermain salju, ski, hingga mengendarai motor ski.
Saya dan beberapa teman memilih untuk bermain salju, sementara beberapa teman lainnya memilih mencoba untuk mengendarai motor ski.
Untuk mendapatkan pemandangan yang lebih bagus, saya dan rombongan kembali menaiki kereta gantung terbuka berisi dua penumpang yang biasa membawa pemain ski untuk mencapai puncak gunung.
Pemandangan dari atas memang lebih menakjubkan, ditambah pengunjungnya kala itu sedang tak terlalu ramai.
Uludag biasanya memang memasuki musim ramai turis (peak season) pada musim dingin yakni pada Desember-Januari saat seluruh pegunungan tertutup salju. Suhunya saat itu bisa mencapai di kisaran 3-4 derajat celcius.
Pengunjung pegunungan Uludag setiap tahun bisa mencapai 1 juta orang. Meski terkenal dengan pemandangan saljunya, taman nasional ini juga terkenal dengan aktivitas musim panas, seperti berkemah.
Di atas Pegunungan Uludag, terdapat sejumlah resor yang menyediakan kamar untuk menginap.
Tak perlu khawatir juga jika pakaian Anda ternyata tak cukup hangat saat dikenakan di sana, karena terdapat sejumlah toko yang menjual pakaian hangat, penutup kepala,sarung tangan, hingga sepatu boots.
Tapi ingat, sebaiknya Anda menawar lebih dulu sebelum membelinya.
(ard)http://bit.ly/2LpbLkF
May 05, 2019 at 07:06PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2LpbLkF
via IFTTT
No comments:
Post a Comment