Menurut politikus yang kerap disapa Ical itu, pemerintah tidak bisa mengabaikan begitu saja jatuhnya korban jiwa itu. Saat ini jumlah anggota KPPS yang meninggal dunia sudah mencapai 474 orang.
"Ini jumlah korban jiwa yang sangat banyak. Ini tidak bisa didiamkan dan merupakan tragedi nasional," ucap Ical melalui keterangan tertulis, Jumat (3/5).
Ical mengusulkan agar pemerintah membentuk tim khusus untuk menyelidiki musabab begitu banyak anggota KPPS dan petugas lain yang meninggal dunia. Tim tersebut, kata Ical, harus terdiri dari para dokter dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kementerian Kesehatan serta aparat penegak hukum.
"Tanpa adanya penanganan dan jawaban yang serius atas tragedi ini, maka akan menimbulkan berbagai macam isu di masyarakat. Karena itu sekali lagi kami mengharap dengan sangat agar pemerintah serius menangani masalah ini," kata Ical.
Di akhir keterangannya , Ical atas nama Dewan Pembina Golkar mengucapkan duka cita dan empati mendalam pada anggota KPPS yang meninggal dunia dan keluarganya.
"Semoga pahlawan demokrasi ini husnul khotimah dan mendapatkan terbaik di sisi Allah SWT. Amin,"ucap Ical.
Wasekjen Demokrat Andi Arief juga pernah mengusulkan hal tersebut melalui akun Twitter-nya. Dia menganggap perlu ada autopsi yang dilakukan karena anggota KPPS yang meninggal dunia sudah mencapai ratusan orang, dan tak menutup kemungkinan bisa terus bertambah.
'Hampir 300 petugas TPS dan beberapa polisi wafat dalam pemilu. ini tidak lazim, seharusnya diotopsi, diselidiki kematian masal ini. Harus ada hipotesa yang tumbuh jangan-jangan ada sesuatu. Pemilu brutal Filipina saja tak sebanyak ini,' cuit Andi Arief pada 28 April lalu.
Sejauh ini, catatan KPU total 474 anggota KPPS yang meninggal dunia. Jumlah itu belum termasuk petugas lain seperti panwaslu maupun polisi.
Dalam catatan terakhir Bawaslu, jumlah anggota Panwaslu yang tewas saat bertugas dalam Pemilu 2019 sebanyak 72 orang. Sedangkan anggota Polri yang meninggal sebanyak 22 orang.
[Gambas:Video CNN] (bmw/kid)
http://bit.ly/2V9RST4
May 03, 2019 at 09:35PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2V9RST4
via IFTTT
No comments:
Post a Comment