Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.360 per dolar AS, atau melemah dibanding kemarin yakni Rp14.451 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah bergerak pada rentang Rp14.352 hingga Rp14.382 per dolar AS.
Sore hari ini, mata uang utama Asia menguat terhadap dolar AS. Peso Filipina menguat 0,03 persen, ringgit Malaysia menguat 0,04 persen, dolar Singaoura menguat 0,07 persen, baht Thailand menguat 0,11 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,32 persen.
Namun, terdapat pula mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS seperti rupee India sebesar 0,11 persen dan yen Jepang sebesar 0,16 persen. Kemudian, yuan China dan dolar Hong Kong sama-sama tak bergerak terhadap dolar AS.
Sementara itu, mata uang negara maju terbilang melemah seperti euro sebesar 0,12 persen, poundsterling Inggris sebesar 0,06 persen, dan dolar Australia sebesar 0,06 persen.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan indeks dolar AS masih melemah karena dampak perang dagang bagi ekonomi AS diperkirakan akan kian kentara. Kemudian, ini juga dibumbui dengan data ekonomi AS yang mengecewakan.
Pada Kamis (23/5) lalu, indeks manufaktur AS untuk Mei berada di angka 50,6 persen atau turun dibanding April yakni 52,6 persen. Angka ini merupakan yang terendah sejak Desember 2009.
Kemudian, penjualan rumah baru juga turun 673 ribu pada April lalu, atau turun 6,9 persen dibanding Maret. "Dengan kondisi seperti ini pelaku pasar mulai berani bertaruh The Fed bakal menurunkan suku bunga acuan tahun ini," jelas Ibrahim, Senin (27/5).
Indeks dolar juga dipengaruhi oleh hasil pemilihan parlemen Uni Eropa yang menunjukkan bahwa partai-partai pro Uni Eropa masih memegang dua per tiga kursi parlemen Uni Eropa. Sesaat setelahnya, euro sempat melemah dan menguatkan indeks dolar AS.
"Hasil-hasil itu menyurutkan harapan anti-imigrasi, Rapat Nasional Anti-Brussels yang dipimpin oleh Marine Le Pen, Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini dan lainnya yang telah menentang upaya untuk menempa integrasi Uni Eropa yang lebih dekat," jelas dia. (glh/lav)
http://bit.ly/2EDt8IG
May 27, 2019 at 11:46PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2EDt8IG
via IFTTT
No comments:
Post a Comment