"Saya ingin bertemu dengan Kim Jong-un tanpa syarat dan berbicara dengannya dengan pemikiran terbuka," ujar Abe dalam wawancara khusus dengan Sankei Shimbun, Rabu (1/5).
"Kami tak akan bisa memecah kebuntuan akibat ketidakpercayaan antara Jepang dan Korea Utara jika saya tidak bertatap langsung dengan Kim," ucapnya sebagaimana dikutip AFP.
Melanjutkan pernyataannya, Abe berkata, "Saya harap dia adalah pemimpin yang dapat membuat keputusan secara strategis dan fleksibel demi yang terbaik untuk negaranya."
Ketegangan kian parah ketika Korut beberapa kali menguji coba rudalnya melewati wilayah Jepang, demi menunjukkan bahwa senjatanya itu dapat mencapai Guam, wilayah kedaulatan Amerika Serikat di Pasifik.
Relasi kedua negara juga diwarnai dengan aksi penculikan warga Jepang oleh Korea Utara. Setelah bertahun-tahun membantah, Korut pada 2002 akhirnya mengakui bahwa mereka menculik 13 warga Jepang.
Meski demikian, Abe dipandang harus melunak kepada Korut karena perkembangan situasi geopolitik yang sangat cepat berubah dan Kim terus memperluas jaringan diplomatiknya.
Pergeseran ini mulai terlihat setelah Kim bertemu dengan sejumlah pemimpin negara penting, seperti Presiden Korsel, Moon Jae-in; Presiden China, Xi Jinping; Presiden AS, Donald Trump; hingga Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dalam percaturan geopolitik ini, Abe dianggap harus maju jika tak mau kehilangan posisinya di kawasan. Meski Abe sudah beberapa kali mengajukan gagasan pertemuan dengan Kim, pihak Korut tak kunjung memberikan tanggapan. (has)
http://bit.ly/2Y16hOw
May 02, 2019 at 10:58PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Y16hOw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment