"Memang untuk memberikan rasa takut kemudian mengurangi aktivitasnya, lemah. Tetapi kami tidak seperti itu," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5).
Wiranto mengatakan bakal terus bekerja sesuai dengan prosedur yang ada. Ia mengklaim bakal terus bekerja untuk menyelamatkan keamanan negara.
Lebih lanjut, Wiranto menegaskan kehidupan seseorang hanya bisa ditentukan oleh Allah SWT. Akan tetapi, ia berharap Kepolisian bisa mengusut tuntas rencana pembunuhan terhadap dirinya dan pejabat negara yang lain.
"Soal nyawa itu ada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT," ujarnya.
Di sisi lain, Wiranto mengharapkan masyarakat tenang dan tidak mempercayai berita hoaks agar tidak menimbulkan gangguan keamanan. Ia berkomitmen pemerintah akan memberikan informasi soal perkembangan keamanan negara.
"Kami juga terus malakukan kesiapan penuh, TNI-Polri saat ini terus bersiaga penuh untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi yang mengganggu keamanan nasional," ujar Wiranto.
Sementara itu, Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD meminta aparat penegak hukum tetap menindak tegas perusuh dan mengayomi pengunjuk rasa. Ia menilai aparat pasti membedakan antara perusuh dan pengunjuk rasa.
Mahfud juga mendukung pemerintah yang telah meminta masyarakat menahan diri dalam menggunakan media sosial.
"Kami juga mendukung pemerintah dan segenap jajarannya ini untuk mengungkap dalang kerusuhan. Karena pasti ada dalangnya. Tidak mungkin itu terjadi secara spontan. Gerakannya terlihat terencana," ujar Mahfud di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta.
Mahfud MD. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
|
Adapun terkait dengan kepemilikan senjata api untuk membunuh pejabat, ia meminta Kepolisian untuk segera menangkap. Sebab, ia mendengar senjata api ilegal tersebut telah menelan korban.
"Kami juga mendukung TNI Polri mengungkap itu dan menjelaskan siapa pelakunya," ujar dia.
Lebih dari itu, ia menyampaikan pihaknya mendukung TNI Polri untuk menjaga keselamatan masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyatakan empat orang tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen Gories Mere.
Nama-nama ini diketahui berdasarkan pemeriksaan terhadap enam orang tersangka terkait kerusuhan aksi 22 Mei.
"Mereka menyampaikan nama, betul Pak Wiranto. Kedua adalah Pak Luhut, Menko Maritim. Yang ketiga itu adalah Pak Kabin (BG). Yang keempat adalah Pak Gories Mere," ujar Tito dalam keterangan pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (28/5).
(jps/ain)http://bit.ly/2WnQ34P
May 28, 2019 at 11:12PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2WnQ34P
via IFTTT
No comments:
Post a Comment