Pages

Wednesday, September 11, 2019

Masa Depan Suram Pertahanan MU

Jakarta, CNN Indonesia -- Lini pertahanan Manchester United (MU) tampaknya bakal memiliki masa depan yang suram di musim ini setelah melihat performa buruk Victor Lindelof dan Harry Maguire di laga kualifikasi Piala Eropa 2020.

Lindelof dan Maguire adalah dua dari sejumlah pemain MU yang dipanggil timnasnya masing-masing di jeda internasional. Menariknya, hanya keduanya pemain MU yang dipanggil timnas dan berposisi sebagai pemain belakang.

Maguire serta Lindelof merupakan dua bek tengah inti bagi Man United. Khusus untuk Maguire, bek 26 tahun itu didatangkan dari Leicester City pada musim ini guna menyolidkan pertahanan MU.

Selama laga pramusim, Lindelof tampil begitu meyakinkan dan impresif. Baik saat dipasangkan dengan Eric Bailly, Axel Tuanzebe, maupun dengan Marcos Rojo.

Maguire juga bermain dengan bagus dan tak bisa dilewati pemain Chelsea di laga perdana Liga Inggris saat menang 4-0 di Old Trafford. Itu merupakan kali pertama Lindelof dan Maguire dipasangkan manajer Ole Gunnar Solskjaer.

Usai laga melawan Chelsea tersebut, fan dan sejumlah pihak menilai MU khususnya di lini pertahanan sudah berubah serta siap menjadi pesaing gelar juara musim ini.

Tetapi fakta berkata lain. Tiga pertandingan berikutnya setelah mengalahkan Chelsea, penyakit MU di lini pertahanan kembali terulang.

Empat gol sudah tercipta ke gawang David de Gea dalam tiga pertandingan terakhir. Semuanya tercipta ketika Lindelof dan Maguire dipasangkan.

Harry Maguire membuat blunder saat Inggris melawan Kosovo.Harry Maguire (putih) membuat blunder saat Inggris melawan Kosovo. (AP Photo/Matt Dunham)
Dua dari empat gol itu bisa dibilang karena murni kesalahan Lindelof. Mantan bek Benfica itu kalah dalam duel udara dengan lawan yang berujung gol ke gawang De Gea.

Saat melawan Crystal Palace, Lindelof kalah duel dengan Jeffrey Schlupp. Padahal secara postur Lindelof lebih tinggi dari Schlupp. Bola yang disundul Schlupp bisa diambil Jordan Ayew dan membawa Palace unggul 1-0 lebih dahulu.

Blunder kembali dilakukan Lindelof karena kalah saing dengan bek Southampton Jannik Vestergaard. Saat Kevin Danso melepaskan umpan lambung, Lindelof tidak menjaga Vestergaard dengan ketat.

[Gambas:Video CNN]
Vestergaard yang datang dari belakang pun dengan mudah menyambut umpan matang Danso itu dengan sundulan. Sementara Lindelof tidak dalam posisi terbaik membuang bola, sehingga kalah duel dengan Vestergaard yang menggagalkan kemenangan MU di laga itu.

MU krisis lini belakang ketika duet Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic mundur diri dari skuat yang bermarkas di Old Trafford ini. Sejak saat itu, setiap manajer yang menangani MU kesulitan mencari komposisi terbaik di lini belakang terutama di posisi dua bek tengah.

Marcos Rojo, Daley Blind, hingga Bailly direkrut guna berkolaborasi dengan Chris Smalling serta Phil Jones. Tetapi hasilnya nihil. MU masih sulit bersaing di Liga Inggris, meski sempat menjuarai Liga Europa 2016/2017 di bawah asuhan Jose Mourinho.

Kualitas Harry Maguire dianggap masih kalah jauh dari Virgil van Dijk.Kualitas Harry Maguire dianggap masih kalah jauh dari Virgil van Dijk. (Action Images via Reuters/Carl Recine)
Maguire lalu didatangkan dari Leicester dengan banderol 85 juta euro sebagai rekor harga bek termahal dunia. Hanya saja kedatangan Maguire belum juga memberikan dampak positif.

Nama Maguire kini berada dalam bayang-bayang Virgil van Dijk, pemegang rekor bek termahal sebelumnya. Usai direkrut dari Southampton pada Januari 2018, Van Dijk tetap konsisten hingga saat ini.

Bek asal Belanda itu kembali menjadikan Liverpool tim papan atas Liga Inggris dan sukses menjuarai Liga Champions musim lalu. Bahkan, pada musim 2018/2019 Van Dijk mendapat label bek yang tidak bisa dilewati pemain lawan manapun.

Penampilan standar Maguire dan Lindelof di MU kembali terulang bersama timnas. Di timnas Inggris Maguire kecolongan tiga gol, sedangkan Lindelof satu gol di timnas Swedia. Sayangnya, satu gol itu membuat Swedia gagal menang atas Norwegia.

Masa Depan Suram Pertahanan MU
Di jeda internasional kali ini, pelatih timnas Inggris Gareth Southgate memainkan Maguire melawan Bulgaria dan Kosovo. Saat menghadapi Bulgaria, Maguire tampil apik bersama Michael Kane. Timnas Inggris mencetak empat gol dan tanpa kebobolan.

Tetapi di laga berikutnya melawan Kosovo (120) yang memiliki peringkat FIFA lebih buruk ketimbang Bulgaria, Inggris justru kebobolan tiga gol.

Satu dari gol yang yang bersarang di gawang Jordan Pickford itu diciptakan Maguire. Maguire menjegal penyerang Kosovo Vedat Muriqi di menit ke-54 dan menghasilkan penalti untuk lawan. Padahal Muriqi tidak dalam posisi yang berbahaya atau menghadap langsung ke gawang Inggris.

Victor Lindelof (kiri) mendapat kririk akibat performa buruk di MU dan timnas Swedia.Victor Lindelof (kiri) mendapat kririk akibat performa buruk di MU dan timnas Swedia. (Jonathan NACKSTRAND / AFP)
Legenda MU Roy Keane sampai angkat bicara mengenai blunder pertahanan timnas Inggris yang salah satunya diisi Harry Maguire.

"Sebuah pertandingan yang bagus untuk ditonton tetapi para pemain Inggris harus kritis terhadap diri sendiri," ujar Roye Keane dikutip dari Daily Mail.

"Inggris masih memiliki terlalu banyak kebiasaan buruk. Kadang-kadang pemain bosan saat pertandingan usai, di situlah kecerobohan muncul," ucap Keane menambahkan.

Di mata Keane hal normal seorang bek membuat blunder, tetapi rekan duetnya harus bisa menutup kesalahan temannya tersebut.

Seperti Inggris, Swedia juga tidak mengalami kesulitan di laga pertama dengan menang telak 4-0 atas Kepulauan Faroe. Tetapi begitu menghadapi Norwegia dengan peringkat FIFA yang lebih baik, Swedia mendapat perlawanan berat.

Pertahanan Swedia yang diisi Lindelof kebobolan lebih dahulu lewat gol Stefan Johansen (45'), tetapi Emil Forsberg bisa menyamakan kedudukan di menit ke-60.

Lindelof dan Maguire perlu meningkatkan performa mereka bersama The Red Devils. Jika tidak, awan hitam di bakal terus memayungi pertahanan MU hingga akhir musim nanti. (sry/bac)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2NarF26
September 12, 2019 at 02:27PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2NarF26
via IFTTT

No comments:

Post a Comment