![](https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/11/27/87b1c729-669e-46ef-9eee-76510ae80fac_169.jpeg?w=650)
Mengutip akun Twitter @BPBDJakarta, sepuluh titik itu berada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Wilayah Jakarta Selatan mencakup kawasan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Kedelapan kawasan ini berpotensi mengalami pergerakan tanah kategori menengah.
Sementara pada wilayah Jakarta Timur, dua kawasan seperti Kramat Jati dan Pasar Rebo berpotensi mengalami pergerakan tanah dengan kategori serupa."Potensi pergerakan tanah ini levelnya menengah. Artinya, bila curah hujan di atas normal, berpotensi terjadi longsor," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Iwan Ibrahim di Jakarta, Minggu (10/11), melansir Antara.
Kondisi ini utamanya berpotensi terjadi di daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir (dinding terjal), tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.
Iwan mengatakan, kebanyakan dari 10 titik tersebut merupakan wilayah yang beririsan langsung dengan pinggiran sungai, tebing, maupun lereng. "Cenderungnya pinggiran sungai," kata dia.
Atas potensi ini, lanjut Iwan, BPBD DKI Jakarta telah memberikan informasi kepada aparat dan masyarakat setempat agar berhati-hati atau waspada terhadap bencana tersebut."Yang terpenting itu jangan ada yang membuat bangunan di daerah potensi seperti tebingan dan pinggir sungai. Camat dan lurah yang mengawasi ini," kata Iwan.
(Antara/asr)
https://ift.tt/34LdGEL
November 10, 2019 at 03:23PM from CNN Indonesia https://ift.tt/34LdGEL
via IFTTT
No comments:
Post a Comment