
Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka Brent turun US$0,12 ke level US$62,06 per barel. Kemudian, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) melemah US$0,06 menjadi US$56,8.
Harga minyak terbebani oleh prospek kelanjutan perundingan perang dagang antara AS dan China. Pasar kembali khawatir mengenai pertumbuhan ekonomi dunia dan dampaknya terhadap permintaan minyak global.
Saat pertemuan makan siang The Economic Club of New York, Trump memang menyatakan perundingan perdagangan dengan China sudah mendekati kesepakatan tahap pertama. Hanya saja, pasar menilai semua pernyataannya hanya mengulang apa yang sudah dikatakan sebelumnya. Padahal, sebelumnya harga minyak sempat bangkit (rebound) di tengah sesi perdagangan. Kenaikan ditopang oleh berkurangnya persediaan minyak mentah di Cushing hingga 1,2 juta barel. Namun, harga minyak kembali melorot setelah pasar mendengar pernyataan Trump.
Diketahui, harga minyak sudah tertekan sejak akhir pekan lalu hingga perdagangan Senin (11/11). Tercatat, minyak berjangka Brent terkoreksi US$0,33 ke level US$62,18 per barel dan WTI turun US$0,38 menjadi US$56,86 pada awal pekan ini.
Persoalan perang dagang masih menghantui harga minyak mentah dunia beberapa waktu terakhir. Pasar khawatir ekonomi global semakin terpuruk jika konflik AS dan China tak kunjung selesai.
[Gambas:Video CNN] (aud/agt)
https://ift.tt/2NFkHRZ
November 13, 2019 at 02:41PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2NFkHRZ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment