Upacara itu dihadiri oleh hampir 100 pejabat Korsel yang menempuh perjalanan selama dua jam dengan kereta.
Kementerian Unifikasi Korsel menyatakan bahwa upacara ini sangat bermakna dan menunjukkan bahwa kedua negara mau bekerja sama,
Sementara itu, konstruksi lebih lanjut masih bergantung pada "perkembangan perlucutan senjata nuklir Korut dan hal-hal lain yang menyangkut sanksi."
Saat ini, Korut memang masih menjadi target sanksi internasional karena ambisi rudal dan nuklirnya sehingga sulit bagi negara lain untuk berhubungan secara finansial dengan Pyongyang.
"Jika [Korsel] selalu memeriksa sikap seseorang terlebih dulu dan selalu ragu, reunifikasi tak akan pernah tercapai," ujar juru Kim dalam upacara tersebut.
Upacara ini digelar di tengah ketidakpastian kesepakatan denuklirisasi antara Korut dan Amerika Serikat.
Kendati demikian, keduanya memiliki interpretasi berbeda mengenai definisi dan cara mencapai denuklirisasi tersebut, memicu negosiasi penuh perdebatan.
Trump pun dikabarkan akan kembali melakukan pertemuan dengan Kim untuk mendiskusikan definisi denuklirisasi yang disetujui kedua pihak. (has)
http://bit.ly/2Sks3dq
December 27, 2018 at 11:22PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Sks3dq
via IFTTT
No comments:
Post a Comment