Pages

Thursday, December 27, 2018

Pilkada 2018, 'Kuburan' Bagi Gubernur Petahana

KALEIDOSKOP 2018

CNN Indonesia | Kamis, 27/12/2018 17:34 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Rabu, 27 Juni 2018. Pesta demokrasi untuk memilih gubernur, wali kota dan bupati digelar di 171 daerah, yang terdiri dari 17 provinsi, 115 kabupaten dan 39 kota.

Pilkada tahun ini menjadi 'kuburan' bagi sejumlah petahana. Banyak calon kepala daerah, terutama untuk pemilihan gubernur, yang bertatus petahana tumbang dalam pemilihan.

Hasil rekapitulasi perhitungan suara menunjukkan hanya dua dari 12 petahana yang menang konstestasi. Sisanya, para petahana 'tumbang' dari para lawan-lawannya.

Kedua petahana yang berhasil melanjutkan kepemimpinannya itu hanya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang masih memerahkan Jawa Tengah sebagai basis PDIP dan pasangan gubernur-wakil gubernur Papua Lukas Enembe-Klemen Tinal.

Sementara itu, petahana yang tumbang diantaranya di Pilgub Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, Bali dan Riau. Hal serupa dialami petahana yang bertarung di Pilgub NTT, Maluku Utara, Maluku, dan Sulawesi Selatan.

Di Jawa Barat, wakil gubernur Deddy Mizwar yang berpasangan dengan Dedi Mulyadi kalah dari pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang meraih 32,88 persen suara.

Pilkada 2018, Kuburan Bagi Gubernur PetahanaPelantikan sembilan gubernur dan wakil gubernur hasil Pilkada Serentak 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Sementara di Riau, petahana gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman yang berduet dengan Suyatno dikalahkan oleh pasangan Syamsuar-Edy Nasution yang meraih 38,20 persen suara.

Di Jawa Timur, petahana wakil gubernur Saifullah Yusuf yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarnoputri juga tumbang. Perjalanan mereka harus dikubur oleh pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang meraih 51,49 persen suara.

Petahana juga keok di Pulau Bali. Ida Bagus Rai Dharmawidjaya-I Ketut Sudikerta turut takluk atas pasangan Wayan Koster-Tjok Oka Artha. I Ketut Sudikerta kala itu masih tercatat sebagai wagub Bali.

Di Sumatera Selatan, wakil gubernur Sumsel, Ishak Mekki yang maju bersama Yudha Pratomo turut takluk dari pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya.


Nasib serupa juga dialami gubernur dan wakil gubernur Lampung. Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri yang merupakan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang tengah memimpin tidak dapat melanjutkan masa kepemimpinan di periode selanjutnya lantaran takluk oleh pasangan Arinal Djunaidi-Chusnunia.

Sedangkan di Pilgub Nusa Tenggara Timur (NTT), pasangan Benny K Harman-Benny Alexander kalah dari pesaingnya Viktor Laiskodat-Josef Adreanus Nae yang meraih 35,60 persen suara. Benny Alexander sendiri tercatat saat itu merupakan wagub NTT.

Di Sulawesi Selatan, wakil gubernur yang maju sebagai cagub yakni Agus Arifin Nu'Mang berpasangan dengan Tanribali kalah telak atas rivalnya Nurdin Abdullah-Andi Sudirman. Kala itu Agus-Tanribali hanya memperoleh 9,85 persen suara, kalah telak dari pasangan Nurdin-Andi yang memperoleh 43,87 persen suara.

(rzr)

1 dari 2

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2TbjLVm
December 28, 2018 at 12:34AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2TbjLVm
via IFTTT

No comments:

Post a Comment