Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata menjelaskan jumlah tersebut tidak hanya mencakup biaya pembangunan jalur LRT, tetapi juga biaya pembangunan prasarana berupa depo stasiun dan infrastruktur stasiun. Ditambah lagi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen.
"Kalau kita bicara biaya per kilometer Rp500 miliar dibandingkan harga kami cukup kompetitif. Jadi total biaya sudah termasuk biaya depo dan stasiun," kata Pundjung di Stasiun LRT Cawang, Senin (14/1).
Jika ditambah biaya kereta, maka total biaya pembangunan LRT Jabodebek per kilometernya sebesar Rp673 miliar.
Sebagai perbandingan, pembangunan LRT Manila di Filipina termasuk sarana dan prasarana sebesar Rp904 miliar per km. Lalu, LRT Kelana Jaya di Malaysia sebesar Rp807miliar per km, LRT Houston di Amerika Serikat sebesar Rp688 miliar per km, dan LRT Lahore di Pakistan Rp797 miliar per km.
Pembangunan LRT di beberapa negara bahkan telah mencapai Rp1 triliun per km. Misalnya, LRT Dubai di Uni Emirat Arab sebesar Rp1,02 triliun per km, LRT Calgary di Kanada sebesar Rp2,19 triliun per km.
Dalam pembangunan LRT Jabodebek, total rangkaian kereta mencapai sebanyak 31 rangkaian yang terdiri dari 6 gerbong setiap rangkaiannya. Dengan demikian, LRT Jabodebek memiliki 186 gerbong kereta.
Selain itu, lanjut Pundjung, LRT Jabodebek telah menggunakan teknologi otomatisasi kereta atau Grade of Automation (GoA) level tiga. Untuk diketahui, level GoA berada dalam rentang 1-4.
"Teknologi otomatisasi kami GoA level 3 artinya semuanya sudah terkontrol oleh Operation Control Center (OCC), namun kami masih menyediakan attendance (petugas) untuk kondisi darurat, kalau GoA 4 sama sekali tidak menggunakan attendance," jelas Pundjung.
Rencananya, LRT Jabodebek akan dibangun dalam tiga fase. Saat ini, Adhi Karya tengah merampungkan pembangunan LRT Jabodebek fase 1 yang prosesnya sudah dimulai sejak 2015.
Fase 1 melayani tiga lintas pelayanan, yaitu, lintas pelayanan 1 jalur Cawang-Cibubur, lintas pelayanan 2 jalur Cawang-Dukuh Atas, dan lintas pelayanan 3 jalur Cawang-Bekasi Timur. (ulf/lav)
http://bit.ly/2SPGxlO
January 14, 2019 at 09:16PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2SPGxlO
via IFTTT
No comments:
Post a Comment