Kedatangan Solari di Madrid bukan menjadi kabar baik bagi Isco. Gelandang serang timnas Spanyol itu kehilangan tempat utama di tim Los Blancos.
Dalam masa kepemimpinan Carlo Ancelotti, Rafael Benitez, hingga Zinedine Zidane, Isco selalu mengisi salah satu posisi di lini tengah Madrid. Dalam satu musim sejak 2013, Isco bermain hingga lebih dari 40 kali.Ketika berada di bawah arahan Julen Lopetegui, mantan pemain Valencia dan Malaga itu bermain 10 kali dan menjadi pemain inti sebanyak delapan kali. Sementara ketika Madrid bersama Solari, mantan pemain Valencia dan Malaga itu bermain 11 kali dan hanya dua kali menjadi pemain inti.
Isco kalah bersaing dengan beberapa gelandang Madrid lainnya seperti Toni Kroos, Luka Modric, Casemiro, Lucas Vazquez, dan Marco Asensio.
Santiago Solari menjadi pelatih kedua Real Madrid pada musim 2018/2019 setelah Julen Lopetegui. (REUTERS/Eloy Alonso)
|
"Tapi ini Madrid dan masalahnya selalu siapa yang bisa bermain dan siapa yang tidak bisa bermain. Koran selalu butuh sesuatu untuk ditulis dan kami melakukan yang terbaik untuk membantu mereka, sehingga Anda tidak bosan," tambah Ramos.
Pemain yang baru mencetak gol ke-100 untuk El Real itu tidak memungkiri klub yang dibela sedang mengalami masa sulit.
"Terkadang krisis di Madrid adalah ketika tim bermain imbang dua kali beruntun, itulah mengapa kami ingin meraih kemenangan dan kembali meraih hasil terbaik. Dalam beberapa bulan terakhir kami tidak meraih hasil yang bagus dan ini tidak baik bagi kami maupun fan," jelas Ramos."Kami menghadapi masalah sebagai satu kesatuan dan momen seperti ini bisa memberi pengaruh baik," kata Ramos menyinggung kemenangan Madrid atas Leganes di masa-masa krisis kemenangan. (nva/bac)
http://bit.ly/2SOjhEV
January 12, 2019 at 04:19AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2SOjhEV
via IFTTT
No comments:
Post a Comment