Dari catatan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pemakaian kendaraan pribadi untuk mudik pada 2018 jumlahnya 9,38 juta unit, terdiri dari 6,19 juta unit motor dan 3,19 juta unit mobil.
Pada tahun ini Kemenhub memprediksi terjadi lonjakan pemakaian kendaraan pribadi hingga lebih dari 10 juta unit. Motor diperkirakan naik 10,78 persen menjadi 6,85 juta unit, sedangkan mobil meningkat 17,59 persen menjadi 3,76 unit.
Prediksi pada tahun ini motor mewakili 64,57 persen jenis kendaraan pribadi yang digunakan untuk mudik.
Murah dan mudah, tidak punya mobil, serta enggan naik angkutan umum merupakan sebagian alasan masyarakat tetap memilih menggunakan motor buat mudik. Kebutuhan kendaraan buat sowan ke saudara dan kerabat di kampung juga terdeteksi memicu pemakaian kendaraan pribadi.Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budii Setiyadi menjelaskan latar belakang motor tidak direkomendasikan untuk mudik. Di antaranya, yaitu data menunjukkan sebesar 70 persen kecelakaan lalu lintas melibatkan motor, sebagian besar motor tidak didesain buat perjalanan jarak jauh, dan prilaku buruk pengendara motor misalnya membawa lebih dari satu penumpang atau mengangkut kelebihan muatan dipandang mampu memicu kecelakaan.
Kendati demikian, Budi mengakui penggunaan motor untuk mudik tidak bisa dikurangi drastis. Menurut Budi pihaknya setiap tahun sudah menambah kuota mudik gratis hingga 58 ribu penumpang pada tahun ini, termasuk membawa motor menggunakan truk atau kapal untuk ikut mudik, namun pemudik motor tetap saja banyak.
"Tapi memang tidak bisa dihindari. Moda transportasi, katakanlah bus atau kapal terbatas," kata Budi saat dihubungi Selasa (28/5).
Dipandang dari segi keselamatan berkendara, motor memang bukanlah pilihan terbaik untuk mudik. Secara prinsip, motor merupakan kendaraan roda dua yang bergerak mengandalkan keseimbangan dan tidak memiliki cangkang buat melindungi penumpang.
Berangkat dari dua hal itu maka ada banyak sekali hal yang mesti diperhatikan dan dilakukan buat memenuhi unsur keselamatan berkendara. Dimulai dari persiapan diri, termasuk mental, stamina, pemakaian perlengkapan berkendara, koordinasi dengan penumpang, pengetahuan rambu lalu lintas, dan pemahaman rute, sampai ke persiapan kesehatan motor.
Saat mudik, volume kendaraan meningkat drastis di jalan-jalan antarkota. Motor yang notabene berukuran kecil ketimbang mobil, bus, ataupun truk, dianggap rentan kecelakaan.
Mudik merupakan kebutuhan masyarakat pada momen Lebaran yang terjadi setiap tahun. Preferensi seseorang soal cara mudik berbeda-beda, namun yang paling penting adalah bijak memilih agar setelah mudik selesai semua kembali berjalan normal. (fea/mik)
http://bit.ly/2YRYgLX
May 28, 2019 at 09:33PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2YRYgLX
via IFTTT
No comments:
Post a Comment