Gubernur BI Perry Warjiyo merinci angka itu terdiri dari transaksi Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp66,3 triliun atau sebesar 50,15 persen dari total inflow. Sementara itu, sisa Rp66,1 triliun atau sebesar 49,92 persen dari seluruh inflow berasal dari pasar modal.
"Dan angka-angka ini semua lebih besar dibanding inflow yang terjadi di keseluruhan tahun 2018," jelas Perry, Jumat (3/5).
Untuk SBN, nilai inflow sebesar Rp66,3 triliun ini lebih besar dari keseluruhan tahun 2018 yakni Rp57,1 triliun. Sementara itu, aliran yang masuk ke portfolio saham sebesar Rp66,1 triliun lebih besar dibanding keseluruhan tahun lalu yang mencatat net outflow Rp51,9 triliun.
"Jadi ini menunjukkan confident investor terhadap pertumbuhan ekonomi, dan untuk SBN, ini imbal hasilnya cukup menarik," jelas dia.
Khusus untuk saham, Perry bilang salah satu penyebab melesatnya inflow di portfolio saham adalah aksi akusisi perbankan beberapa waktu lalu. Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut.
"Nilai akuisisi ini cukup besar, sehingga ini meningkat di jumlah realisasi saham," jelas dia. (glh/agi)
http://bit.ly/2vyxs6P
May 03, 2019 at 09:44PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2vyxs6P
via IFTTT
No comments:
Post a Comment