Lima bahan pokok yang dimaksud adalah beras, gula, daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Pemeriksaan kinerja atas efektivitas pengelolaan pasokan dan harga itu dilakukan pada periode 2015 - semester I 2018.
Permasalahan yang ditemukan, antara lain perencanaan kebijakan ketersediaan dan harga belum efektif. Hal itu terjadi karena Menteri Perdagangan belum memberdayakan Tim Bapok untuk mengevaluasi ketersediaan dan harga secara periodik, serta belum optimalnya koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya ketaatan pelaporan pasokan.
Selain itu, pengelolaan sarana distribusi dan logistik untuk kegiatan perdagangan antarpulau juga disebut belum optimal. Integrasi data PT Pelindo dengan Kemendag dalam rangka menjaga keseimbangan pasokan antara daerah yang surplus dan minus belum berjalan.
"Sehingga, masih terjadi kesenjangan harga. Dan tujuan meminimalisir disparitas harga barang kebutuhan pokok pada daerah terpencil belum tercapai," tulis BPK dalam IHPS yang dipublikasikan pada Selasa (28/5).
Permasalahan lain, pengelolaan data dan informasi yang dimiliki belum dimanfaatkan dan disajikan secara akurat, tepat guna, dan mudah diakses masyarakat. Akibatnya, harga harian dan data ketersediaan barang kebutuhan pokok menjadi tidak valid.
Atas permasalahan-permasalahan di atas, BPK merekomendasikan Menteri Perdagangan untuk memerintahkan Tim Bapok mengevaluasi ketersediaan dan harga secara periodik, termasuk koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya memperoleh data ketersediaan.
"Rekomendasi lainnya, menyajikan data ketersediaan barang kebutuhan pokok yang valid, menyusun mekanisme (SOP) verifikasi dan pengujian data stok, mengoptimalkan pengawasan terhadap surveyor untuk mengirimkan kertas kerja pemantauan harga di perdagangan," imbuh BPK dalam laporannya.
(glh/bir)
http://bit.ly/2WwhoBC
May 28, 2019 at 10:50PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2WwhoBC
via IFTTT
No comments:
Post a Comment