"Salah satu sasarannya adalah untuk menyerbu Asrama Mako Brimob, kenapa? Untuk merebut senjata," ujarnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (27/5).
Namun, kata Dedi, para perusuh tidak dapat masuk karena telah dihalangi oleh pasukan yang berjumlah sekitar 50-60 orang. Maka itu mereka tidak berhasil mengambil senjata yang sudah diincar.
"Tidak ada senjata yang lolos ke tangan perusuh," tuturnya.
Kerusuhan sepanjang 21 hingga 23 Mei terjadi di sejumlah lokasi antara lain kawasan Bawaslu, Asrama Polisi di Petamburan dan Gambir.
Dalam konferensi pers yang pernah dilakukan Polda Metro Jaya, disebutkan pembakaran terhadap asrama polisi di Petamburan juga merupakan kegiatan yang sudah direncanakan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya telah menemukan unsur perencanaan pembakaran asrama polisi di Petamburan. Massa yang datang dari Jawa Barat tersebut datang ke Sunda Kelapa untuk bertemu dengan beberapa orang dan merencanakan penyerangan.
"Ada barbuknya, ada rekamannya, jadi sudah di-setting lakukan penyerangan ke asrama polisi di Petamburan, buktinya sudah kita kantongi," tuturnya.
Argo mengatakan para pelaku kerusuhan ada yang membiayai dan menyuruh. Perencanaan dilakukan sebelum mereka beraksi. Dia mencontohkan, di Petamburan, misalnya, batu dan busur sudah disediakan di pinggir jalan untuk digunakan pengunjuk rasa.
(gst/ain)http://bit.ly/2W40TgV
May 28, 2019 at 04:26AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2W40TgV
via IFTTT
No comments:
Post a Comment