Dua laporan dari badan kesehatan PBB mengungkapkan bahwa untuk mengurangi jumlah kematian ibu hamil, ibu baru, dan anak-anak tiap tahunnya, akses layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas harus ditingkatkan.
"Di negara-negara yang menyediakan layanan kesehatan yang aman, terjangkau, berkualitas tinggi, wanita dan bayi bisa bertahan hidup dan berkembang," kata Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataannya dikutip dari AFP.
Sejak pergantian abad, jumlah kematian di kalangan anak-anak usia bawah lima tahun sudah berkurang hampir setengahnya. Jumlahnya menjadi 5,3 juta di seluruh dunia tahun lalu.
Hampir setengah dari kematian terjadi di bulan-bulan awal kehidupan. Ini berarti bahwa sekitar 7.000 bayi baru lahir meninggal setiap hari di tahun lalu.
Di saat yang sama, jumlah wanita yang meninggal karena komplikasi kehamilan dan persalinan turun lebih dari sepertiganya. Di tahun 2017 mencapai 295 ribu dibandingkan di tahun 2000 yang mencapai 451 ribu.
"Di seluruh dunia, kelahiran adalah peristiwa menggembirakan. Namun tiap 11 detik, kelahiran bayi menjadi tragedi bagi beberapa keluarga," kata Henrietta Fore, kepala badan kesehatan anak-anak PBB.
"Sepasang tangan yang terampil untuk membantu ibu dan bayi baru lahir di sekitar waktu kelahiran, air bersih, nutrisi yang memadai, obat-obatan dasar dan vaksin, bisa membuat perbedaan yang nyata antara hidup dan mati."
Negara-negara di dunia pun berkomitmen untuk mengurangi kematian neonatal menjadi tak lebih dari 12 per 1.000 kelahiran hidup. Kematian balita tak lebih dari 25 per 1.000 kelahiran hidup pada 2030.
(chs)
https://ift.tt/2ljaXBD
September 25, 2019 at 05:31PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2ljaXBD
via IFTTT
No comments:
Post a Comment