Badger Sportswear mengatakan tak akan membeli produk dari pemasok Hetian Taida yang berbasis di wilayah tempat penampungan etnis minoritas Uighur tersebut. Mereka juga menekankan tidak akan mengambil bahan-bahan produksi apapun dari wilayah Xinjiang.
Menanggapi hal tersebut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, enggan berkomentar. Namun, ia mengaku menyayangkan keputusan perusahaan tersebut sama saja memutuskan hubungan dagang dengan China.
Badger Sportswear yang bermarkas di North Carolina itu mulai curiga dengan pemasok bahan-bahan mereka, setelah Hetian Taidi muncul dalam laporan berita stasiun televisi China mengenai kerja paksa etnis Uighur di kamp Xinjiang.
Dalam liputan berita tersebut, sebuah rekaman kamera pengawas menunjukkan para pekerja yang merupakan etnis minoritas muslim Uighur, sedang mengoperasikan mesin jahit di dalam gudang.
Ketika diwawancara, sejumlah etnis Uighur itu mengutarakan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh kamp penampungan dan pemerintah rezim komunis China.
Meski demikian, mantan tahanan kamp Uighur lainnya mempunyai pendapat berbeda. Mereka mengeluh karena telah dipisahkan dengan keluarga, ditahan tanpa batas waktu dan dicuci otak dengan propaganda Partai Komunis.
Berdasarkan kesaksian sejumlah warga Xinjiang, otoritas China terus melakukan penahanan massal sewenang-wenang terhadap Uighur dan minoritas muslim lain di Xinjiang sejak 2014 lalu.
Laporan-laporan mengenai kamp penampungan Xinjiang awalnya disangkal oleh China. Namun, kini pemerintah menyatakan mereka melakukan itu dengan dalih keamanan nasional dan merawat kerukunan etnis.
Menanggapi hal ini sejumlah negara-negara dengan mayoritas warga beragama Islam di dunia, termasuk Indonesia mengecam dan turut prihatin.
http://bit.ly/2RlExVO
January 12, 2019 at 07:05AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2RlExVO
via IFTTT
No comments:
Post a Comment