Modifikasi demikian ada banyak gayanya. Di antaranya, melipat jok belakang lalu meletakkan alas empuk di atasnya atau yang lebih niat lagi mencopot jok belakang lalu menggantinya dengan kasur.
Fenomena seperti itu sebenarnya sudah terjadi lama. Bahkan saat ini kasur mobil sudah dijual di sejumlah toko online seharga ratusan ribu rupiah.
Keberadaan kasur mobil membuat penumpang termotivasi untuk istirahat kapan saja. Namun disarankan tidur tidak dilakukan saat mobil berjalan sebab dipahami ada potensi mendapatkan cedera parah bila mobil mengalami kecelakaan.Pengamat keselamatan dari Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Palubuhu menilai menggunakan kasur saat mudik tidak mendukung keselamatan di jalan raya.
"Nyaman iya, tapi menggunakan kasur jauh dari kata safety," kata Jusri saat dihubungi, Selasa (28/5).
Menurut Jusri, pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi harus mengerti bahwa mobil tidak sama dengan moda transportasi lain seperti kereta yang dapat menggunakan kasur bagi penumpang.
Mobil, sebut Jusri, selalu bergerak dinamis. Terkadang melakukan akselerasi, bisa bermanuver ke kiri dan ke kanan, hingga deselerasi atau berhenti mendadak.Khusus deselerasi, Jusri menjelaskan kategorinya bermacam-macam misalnya pengereman mendadak, terjadi tabrakan, atau kecelakaan sehingga mobil terguling.
Dia mengatakan setiap objek di kabin yang tidak terikat pasti akan terlempar.
"Kalau menggunakan kasur tentu tidak akan menggunakan sabuk. Bisa dibayangkan efek dari penumpang yang tidak menggunakan sabuk saat deselerasi itu, bisa keluar dari jendela, terkocok-kocok di dalam kabin. Makanya pakai sabuk pengaman, duduk, bukan tidur menggunakan kasur," kata Jusri.
Jusri menambahkan jangan hanya mengincar kenyamanan yang malah mengorbankan sisi keselamatan. Menurut dia kasur boleh saja digunakan asalkan mobil dalam keadaan berhenti. (ryh/fea)
http://bit.ly/30O5rH6
May 29, 2019 at 12:20AM from CNN Indonesia http://bit.ly/30O5rH6
via IFTTT
No comments:
Post a Comment